Bertransaksi saham sebenarnya
sederhana, layaknya para pedagang bertransaksi di pasar-pasar tradisional.
Bagaimana
cara bertransaksi saham?
Bertransaksi
saham sebenarnya sederhana, layaknya para pedagang bertransaksi di pasar-pasar
tradisional. Saat membeli baju atau sayuran di pasar, harga yang tercapai
berdasarkan hasil kesepakatan penjual dan pembeli. Di pasar tradisional, selain
ada pedagang atau penjual, ada mandor pasar yang mengurus lokasi pasar dan
tentu saja pembeli.
Sama
halnya dengan transaksi saham di lantai bursa. Di Bursa Efek Indonesia (BEI),
kita mengenal broker, bursa efek dan investor. Investor (pembeli) melakukan
jual atau beli sahamnya lewat broker melalui system di bursa efek.
Dengan
siapa investor bertransaksi?
Jika
di pasar tradisional, pembeli membeli barang dari pedagang, lain halnya dengan
transaksi saham di bursa. Sejatinya, investor saham bertransaksi dengan
investor lainnya. Investor tersebut bisa berupa individu maupun investor
institusi.
Mekanisme
transaksinya mirip dengan ketika kita mencari rumah (property) via agen. Bila
kita ingin beli rumah, langkah pertama adalah menghubungi agen properti untuk
melakukan pesanan dengan order jenis/spefikasi yang dicari dan kisaran harga
beli.
Lalu
broker tersebut mencari daftar rumah yang dijual atau mencari ke teman sesama
agen properti untuk memenuhi order tersebut. Barang yang dijual adalah barang
dari investor lain. Tentu saja investor lain tersebut sudah memberikan order
terlebih dahulu.
Hal
sama juga berlaku saat transksi saham. Investor yang ingin membeli saham, harus
memasukan order terlebih dahulu melalui broker, lalu order itu dicarikan
lawannya dengan order investor jual lewat sebuah sistem.
Dimana
lokasi transaksi saham?
Sebenarnya
ada lokasi transaksi saham. Tapi itu dulu. Namanya dikenal sebagai Bursa Efek
Indonesia (BEI). Disanalah order tersebut dipertemuakan sehingga terjadi
transaksi (done). Di awal-awal perdagangan bursa, order ditulis dipapan tulis
dan ketika ada yang ketemu atau done dicatat.
Apakah
kita perlu ke tempat tersebut untuk bertransaksi?
Seiring
perkembangan teknologi, order tersebut di masukan keserver dan setiap broker
mengirim orangnya untuk memasukan order di terminal-terminal. Karena
perkembangan teknologi telekomunikasi dan informasi, sekarang order itu bisa
dikirim langsung dari kantor broker ke server di bursa efek lewat teknologi
remote trading.
Apakah
perbedaan remote trading dengan online trading?
Remote
trading berbeda dengan online trading. Remote trading memfasilitasi perdanganan
dari broker-broker ke server di bursa efek. Transaksi antar broker dilakukan
melalui sistem bursa. Sedangkan online trading adalah sistem broker yang
digunakan investor untuk memasukan oder mereka.
Jadi
setiap nasabah dapat memasukan order jual atau beli mereka melalui sistem
online trading ke server broker, lalu order-order tersebut diteruskan ke bursa
efek lewat sistem remote trading.
Bagaimana
memulai transaksi?
Untuk
memulai transaksi, nasabah harus memilih broker terlebih dahulu. Hal ini sama
dengan ketika kita ingin menabung atau deposito di bank. Kita harus memilih
bank dulu, datang kesana untuk mengisi formulir dan ketika sudah disetujui
tabungan kita, baru kita dapat transaksi, baik menabung ataupun menarik
tabungan.
Hal
yang sama terjadi saat ingin memulai investasi saham di bursa. Setelah memilih
broker, kita mengisi formulir pembukaan rekening di kantor broker (kadang
formulir bisa diantar dan dijemput). Sesudah terbuka rekening efek, kita harus
menyetor deposit awal untuk menjadi modal transaksi. Sesudah itu baru kita bisa
melakukan transaksi efek.
Posting Komentar